Sabtu, 09 Februari 2019

RESENSI BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN (BUKU 1)


RESENSI BUKU
BUKU 1
 Data Buku

Judul buku      : Psikologi Pendidikan Model
              Pengembangan Kreativitas
              Dalam Praktik Pembelajaran
Pengarang       : Dr. Rahmat Azis, M.Si.
Penerbit           : UIN MALIKI PRESS (Anggota IKAPI)
Tahun terbit     : 2010
Kota terbit       : Malang
No. ISBN        : 978 602 958 296 3
Tebal Buku      : 134 Halaman
Ukuran Buku  : 14,5 x 21 cm
Harga Buku     : Rp. 55.000
                 Oleh: Rahma Mustika Kanapi




§  RINGKASAN BUKU
BAB I
Urgensi Pengembangan Kreativitas Dalam Praktik Pembelajaran
A.    Pengembangan Kreativitas: Suatu Keniscayaan
Kreativitas merupakan aspek yang sangat penting dan berhargaa dalam setiap usaha manusia, sebab melalui kreativitas akan dapat ditemukan dan dihasilkan berbagai teori, pendekatan dan cara baru yang snagat bermanfaat bagi kehidupan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal seharusnya menjadi temoat bagi pengembangan kreativitassiswa. Faktanya, saat ini sekolah masiuh belum mampu menciptakan suasana yang mendukung pada kemungkinan bagi siswa untuk kreatif.
            Ada 3 (tiga fokus masalah yang ingin dicari jawabannya dalam penelitian ini, yakni Pertama, Apakah ada perbedaan kemampuan berfikir kreatif antara kelompok yang diberikan perlakuan pembelajaran model synectics dengan kelompok yang diberikan perlakuan pembelajaran model konvensional pada pelajaran Bahasa Indonesia? Kedua,  apakah ada perbedaaan kemampuan menullis kreatif antara kelompok yang diberikan perlakuan pembelajaran model synectics dengan kelompok yang diberikan perlakuan pembelajaran konvensional pada pelajaran Bahasa Indonesia? Ketiga, Apakah terdapat hubungan antara kemampuan berpikir kreatif siswa dengan kemampuannya dalam menulis kreatif?
B.     Signifikansi dan Keterbatasan Studi
Penelitian ini berpijak pada asumsi bahwa pengembangan kreativitas bisa da perlu dilakukan, karena a) setiap siswa pada dasarnya adalah mempunyai potensi kreatif, b) kreativitas bisa meningkatkan bila diberi rangsangan, kesempatan, dan latihan c) kreativitas pun dapat berkurang dengan cara pengasuhan dipendidikan yang kurang tepat.
C.     Kerangka Konsep Penelitian
Penelitian ini diawali dengan adanya keresahan baik darrai ilmuwan maupun praktisi pendidikan tentang kurangnya perhatian terhadap kreativitas, padahal kreativitas merupakan potensi yang sangat penting baik secara individu maupun secara sosial.
D.    Penjelasan Istilah Kunci
Beberapa konsep yang perlu dijelaskan pengertiannya adalah pembelajaran konvensional, berpikir kreatif, menulis kreatif, sikap kreatif, jenis kelamin dan usia. Konsep-konsep tersebut:
1.      Kegiatan model synectics adalah salah satu pembelajaran dengan menggunakan analogi yang bertujuanuntuk mengembangkan kemampuan berpikir dari berbagai sudut pandang. Ada toga jenis analogi yang digunakan pada pembelajaran model synectics yaitu:
a)      Analogi Langsung
b)      Analogi Personal
c)      Analogi Comressed Conflict
2.      Kreativitas adalah interaksi antara sikap, proses, dan lingkungan dimana seseorang atau sekelompok orang menghasilkan suatu karya yang dinilai baru dan berguna dalam konteks sosialnya. Aspek ini diantara:
a)      Kemampuan Berpikir Kreatif
b)      Kemampuan Menulis Kreatif
c)      Sikap Kreatif
3.      Jenis Kelamin

BAB II
Kreativitas dan Synectics dalam Praktik Pembelajaran
A.    Kreativitas
Plukers, et al (2004) melakukan kajian yang mendalam dari berbagai literatur tentang kreativitas dan menyimpulkan bahwa kreativitas dan menyimpulkan bahwa kreativitas adalah interaksi antara sikap, proses, dan lingkungan dimana seseorang atau sekelompok orang menghasilkan suatu karya yang dinilai baru berguna dan konteks sosialnya.
Pendapat lain menyatakan bahwa definisi kreativitas dapat dikategorikan pada dua kelompok, yaitu 1) yang berorientasi pada kemapuan dan 2) yang berorientasi pada produk.
B.     Pengukuran Kreativitas
Cropley & Cropley menjelaskan adanya tiga jenis tes kreativitas, yaitu:
1.      Tes yang mengukur aspek proses kreatif
2.      Tes yang mengukur karakteristikkepribadian kreatif
3.      Tes yang mengukur aspek produk kreatif
Adapun Munandar mengajukan cara pengukuran suatu karangan atau tulisan kreatif sebagai berikut:
1.      Aspek kelancaran dalam berpikir (fluency)
2.      Aspek keluwesan dalam berpikir (flexibility)
3.      Aspek Orisinalitas mengacu pada keunikan isi dan gaya
C.     Model Pengembangan Kreativitas
Pengembangan kreativitas dalam konteks pendidikan di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara, Amabile 1996 mengajukan tiga cara untuk mengembangkannya, yaitu:
1.      Pengembangan kreativitas melalui mata pelajaran tertentu misalnya pengembangan kreativitas menullis dikembangkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia
2.      Pengembangan kreatvitas dilakukan dengan cara melakukan pelatihan kognitif berupa teknik peningkatan befikir kreatif yang diberika di luar jam sekolah
3.      Pengembangan kreativiatas dengan cara mendorong atau menciptakan suasana yang memungkinkan muncul perilaku kreatif. Pada cara ini kreativitas tidak diajarkan secara langsung karena iti yang dapat dilakukan adalah mencari stimulator untuk memunculkan dan mempertahankan motivasi intrinsik siswa Yng pada gilirannya akan memunculkan sikap dan perilaku kreatif
D.    Synectics
Synectics adalah salah satu jenis kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kreativitas. Dalam dunia keilmuwan, synectics  biasanya berhubungan dengan kreativitas dan pemecahan masalah, selain iyu juga berhubungan dengan dinamika kelompok dalam dunia industri.
E.     Penerapan Synectics dalam Pembelajaran
Pada penelitian ini ada tiga analogi yang digunakan yaitu:
1.      Analogi Lnagsung
2.      Analogi Personal
3.      Analogi Compressed Conflict
F.      Pengembangan Kreativitas Melalui Synectics
Synectics diduga efektif dalam mengembangkan kreativita, baik dalam bentuk kemampuan berfikir kreatif maupun kemampuan menulis kreatif karena dlam kegiatan synectics , siswa mempunyai kesempatan untuk melakukan kegiatan analogi yang sangat erat kaitannya dengan kreativitas.
G.    Bepikir dan Menullid Kreatif
Ada dua cara manusia mengungkapkan suatu gagasan atau ide yang ada dalam pikiran, cara pertama dapat dilakukan dalam bentuk lisan misalnya bercerita, berpidato, membaca puisi, dan lain sebagainya, cara yang lain adalah berupa ungkapan dalam bentuk tulisan.
H.    Sikap dan Kreativitas
Banyak aspek yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat kreativitas seseorang diantaranya, adalah faktor kepribadian. Kepribadian kreatif diartikan sebagai karakteristik kepribadaian seseorang baik berupa sikap, sifat, minat dan ciri-ciri lain yang bersifat non-kognitif dan menjadi ciri khusus orang-orang yang kreatif.

BAB III
Kegiatan Synectics dalam Pengembangan Kreativitas: Rancangan Eksperimen
A.    Rancangan dan Prosedur Penelitian
Ada tiga tahapan yang dilakukan dalam mrlakukan sebuah Eksperimen. Ketiga tahapan tersebut adalah:
1.      Tahap Persisapan
2.      Tahap Pelaksanaan
3.      Tahap Akhir
B.     Identifikasi Variabel
Identifikasi variabel diberikan untuk memudahkan pemahaman tentang status variabel yang dikaji, adapun identifikasi variabel pada penelitian ini adalah:
1.      Variabel Bebas
2.      Variabel Terikat
3.      Variabel Kovariat
C.     Tempat dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksnakan di sekolah alam MTs Surya Buana yang merupakan salah satu sekolah di bawah naungan Departemen Agama dikota Malang. Pemilihan tempat sebagia lokasi penelitian karena sekolah ini mengembangkan konsep yang pembelajarannya mengembangkan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) suasana belajar harus berada dalam suasana yang menyenangkan; 2) sekolah adalah rumah bagi siswa; 3) siswa adalah subjek dalam proses pembelajaran; 4) kebahagiaan anak adalah landasan seluruh program; 5) metode pengajaran harus bervariasi; 6) penghargaan terhadap kemajemukan kemampuan siswa.
D.    Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara:
1)      Kemampuan berpikir kreatif yang diukur dengan tes berpikir kreatif dari Torrence
2)      Kemampuan menulis kreatif yang dinilai rater berdasakan kriteria produk kreatif yang dikembangkan Bassemer
3)      Karkateristik sikap kreatif yang diukur dengan skala psikologi yang disusun penulis berdasarkan teori yang dikembangkan Sternberg dan Lubart
E.     Pemberian Perlakuan
F.      Analisi Data
Sebelum di lakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan empat uji asumsi sebagai prasyarat analisis yaitu:
1.      Uji Normalitas
2.      Uji Homogenitas varians
3.      Uji Linearitas
Beberapa Variabel yang digunakan dalam analisis ini dijelaskan sebagai berikut:
1.      Variabe bebas atau variabel eksperimental
2.      Variabel kovariat biasa
3.      Variabel terikat

BAB IV
Efektivitas Rancangan Model Pengembangan Kreativitas: Hasil Uji dan Analisis
A.    Hasil Uji Prasyarat Analisis
Uji prasayarat analisis dalam penelitian ini dilakukan sebanyak empat jenis yaitu:
a.       Uji normalitas sebaran
b.      Uji homogenitas varians
c.       Uji linetaritas
B.     Hasil Analisis Deskripstif
Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang variabel terikat (kemampuan berpikir kreatif dan menulis kreatif) dan variabel kovariat (sikap kreatif). Adapun bebrapa hasil analisin Deskriptif diantaranya:
a.       Deskriptif kemampuan berpikir kreatif
b.      Deskriptif kemampuan menulis kreatif
c.       Deskriptif sikap kreatif
C.     Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji tiga hipotesis yang menyatakan bahwa 1) kegiatan synectics efektf dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif; 2) kegiatan synectics efektif dalam mengembangkan kemampuan menulis kratif; 3) terdapat hubungan antara kemampuan berpikir kreatif dengan kemampuan menulis kreatif.
D.    Hasil analisis Tambahan
Analisis tambahan yang diuji dalam penelitian ini mengenai pengarus jenis kelamin terhadap kemampuan berpikir dan menulis kreatif. Berikut hasil analisis perbedaan jenis kelamin:
a.       Hasil analisis perbedaan jenis kelamin terhadap kemampuan berpikir kreatif ditemukan nilai F=8.24 P=0,33 dengan nilai mean 107,08:114,75 artinya perbedaaan jenis kelamin berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kemampuan berpikir kreatif, perempuan cenderung lebih tinggi tingkat kemampuannya dibanding laki-laki
b.      Hasil analisis perbedaan jenis kelamin terhadap kemampuan menulis kreatif ditemukan nilai Chi-square sebesar 5,742 P=0,017 dengan nilai mean 21.08:31,34 artinya perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kemampuan menulis kreatif, perempuan cenderung lebih tinggi tingkat kemampuannya dibanding laki-laki.

BAB V
Model Pengembangan Kreativitas Melalui Kegiatan Synectics: Temuan Penelitian
A.    Kegiatan Synectics dan Kemampuan Berpikir Kreatif
Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaaan tingkat kemampuan berpikir kreatif antara kelompok perlakuan dengan kelompok pembanding, hal ini berarti bahwa kegiatan synectics efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif.
Joyce & Weil menjelaskan bahwa tujuan kegiatan synectics dengan menggunakan analogi adalah untuk mengembangkan struktur berpikir siswa sehingga mereka mampu memandang sesuatu yang dikenal dari prespektif baru dan mampu mengembangkan imajinasi secara bebas sampai diperoleh adanya halaman baru.
Ada banyak faktor yang berhubungan dengan kemampuan berfikri kreatif, dari beberapa penelitian para ahli mengemukakan bahwa kebiasaaan membaca lebih efektif dibanding menonton televisi dalam mengembangkan kemampuan berfikir kreatif anak.
B.     Kegiatan Synectics dan Kemampuan Menulis Kreatif
Hasil analisis menegmukakan adanya perbedaaan tingkat kemampuan menulis kreatif  antara subjek yang diberi perlakuan kegiatan synectics dengan subjek pembanding. Hal ini berarti bahwa kegiatan synectics efektif dalam mengembangkan kemampuan menullis kreatif yang diukur dengan menulis karangan berupa cerita pendek.
C.     Hubungan Kemampuan Beroikir Kreatif dan Menulis Kreatif
Hasil analisis menemukan adanya pengaruh antara kemampuan berpikir kreatif dengan kemampuan menulis kreatif. Artinya, semakin tinggi tingkat kemampuan menulis kreatif seseorang, maka aka. semakin tinggi pula tingkat kemampuan berpikir kreatif seseorang. Sebaliknnya, jika semakin rendah kemampuan berfikir kreatif  maka akan semakin rendah pula kemampuan menulis kreatifnya.
D.    Jenis Kelamin dan Kreativitas
Hasil analisis tentang perbedaan jenis kelamin terhadap kreativitas menyatakan bahwa perempuan cenderung lebih tinggi tingkat kemampuannya dlam berpikir dan menulis kreatif dibanding dengan laki-laki dengan perbandingannya mean 114,75:107,08 untuk kemampuan berpikir kreatif dan 31,31:21,09 untuk kemampuan menulis kreatif.
BAB VI
Implikasi Kegiatan Synectics dalam Pengembangan Kreativitas
A.    Implikasi Temuan Penelitian dalam Pengembangan Kreativitas
Kesimpulan umun dari hasil penelitian ini adlaah pembelajaran synectics sebagai salah satu model pembeljaran yang dikategorikan sebagai model active learning ternyata mamou mengembangkan kreativitas baik dalam bentuk kemampuan berpikir kreatif maupun dalam bentuk kemmapuan menulis kraetif, karena itu synectics dapat dijafikan sebagai pembelajaran alternatif dalam upaya pengembangan kreativitas siswa.
Selain itu ditemukan hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan kemampuan menulis kreatif. Artinya, upaya untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menulis kratif mesti dilakukan sejalan dengan pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir kreatif.
B.     Beberapa Saran tentang Pengembangan Kreativitas
Saran yang diajukan sehubungan dengan hasil yang diperoleh pada penelitian ini diantaranya adalah:
1.      Bagi Praktisi Pendidikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan synectics dalam mengembangkan kemampuan berpikir dan menullis kreatif.
2.      Bagi peneliti Selanjutnya
a.       Desain penelitian
b.      Instrumen pengukuran sikap kreatif
c.       Sunjek penelitian
d.      Pengukuran kemampuan menulis kreatif dengan cara menulis cerita pendek

§  Kelebihan Buku:
1)      Buku ini dapat menjadi sebuah referensi bagi pendidik ataupun calon pendidik dalam mengajar anak didik dalam mengembangkan model pembelajaran
2)      Mudah dimengerti karena penyampaian materi dari buku menggunakan bahasa yang baku serta penyampaian lebih jelas
3)      Penggunaan bahasa yang langsung mengarah pada pemahaman jadi memudahkan pembaca untuk mengambil kesimpulan
4)      Sampul buku menarik sehingga dapat menarik pembaca untuk mengetahui isinya
5)      Disertai lampiran yang menjelaskan beberapa kegiatan synectics

Tidak ada komentar:

Posting Komentar