RESENSI BUKU
BUKU 1
Data Buku
Judul buku : Psikologi
Pendidikan Model
Pengembangan Kreativitas
Dalam Praktik Pembelajaran
Pengarang : Dr. Rahmat Azis, M.Si.
Tahun
terbit : 2010
Kota
terbit : Malang
No.
ISBN : 978 602 958 296 3
Tebal
Buku : 134 Halaman
Ukuran
Buku : 14,5 x 21 cm
Harga
Buku : Rp. 55.000
Oleh:
Rahma Mustika Kanapi
§ RINGKASAN BUKU
BAB I
Urgensi
Pengembangan Kreativitas Dalam Praktik Pembelajaran
A.
Pengembangan
Kreativitas: Suatu Keniscayaan
Kreativitas merupakan aspek yang sangat penting dan berhargaa dalam
setiap usaha manusia, sebab melalui kreativitas akan dapat ditemukan dan
dihasilkan berbagai teori, pendekatan dan cara baru yang snagat bermanfaat bagi
kehidupan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal seharusnya menjadi temoat
bagi pengembangan kreativitassiswa. Faktanya, saat ini sekolah masiuh belum
mampu menciptakan suasana yang mendukung pada kemungkinan bagi siswa untuk
kreatif.
Ada 3 (tiga fokus masalah yang ingin
dicari jawabannya dalam penelitian ini, yakni Pertama, Apakah ada
perbedaan kemampuan berfikir kreatif antara kelompok yang diberikan perlakuan
pembelajaran model synectics dengan kelompok yang diberikan perlakuan
pembelajaran model konvensional pada pelajaran Bahasa Indonesia? Kedua, apakah ada perbedaaan kemampuan menullis
kreatif antara kelompok yang diberikan perlakuan pembelajaran model synectics
dengan kelompok yang diberikan perlakuan pembelajaran konvensional pada
pelajaran Bahasa Indonesia? Ketiga, Apakah terdapat hubungan antara
kemampuan berpikir kreatif siswa dengan kemampuannya dalam menulis kreatif?
B.
Signifikansi
dan Keterbatasan Studi
Penelitian ini berpijak pada asumsi bahwa pengembangan kreativitas
bisa da perlu dilakukan, karena a) setiap siswa pada dasarnya adalah mempunyai
potensi kreatif, b) kreativitas bisa meningkatkan bila diberi rangsangan,
kesempatan, dan latihan c) kreativitas pun dapat berkurang dengan cara
pengasuhan dipendidikan yang kurang tepat.
C.
Kerangka
Konsep Penelitian
Penelitian ini diawali dengan adanya keresahan baik darrai ilmuwan
maupun praktisi pendidikan tentang kurangnya perhatian terhadap kreativitas,
padahal kreativitas merupakan potensi yang sangat penting baik secara individu
maupun secara sosial.
D.
Penjelasan
Istilah Kunci
Beberapa konsep yang perlu dijelaskan pengertiannya adalah
pembelajaran konvensional, berpikir kreatif, menulis kreatif, sikap kreatif,
jenis kelamin dan usia. Konsep-konsep tersebut:
1.
Kegiatan
model synectics adalah salah satu pembelajaran dengan menggunakan
analogi yang bertujuanuntuk mengembangkan kemampuan berpikir dari berbagai
sudut pandang. Ada toga jenis analogi yang digunakan pada pembelajaran model synectics
yaitu:
a)
Analogi
Langsung
b)
Analogi
Personal
c)
Analogi
Comressed Conflict
2.
Kreativitas
adalah interaksi antara sikap, proses, dan lingkungan dimana seseorang atau
sekelompok orang menghasilkan suatu karya yang dinilai baru dan berguna dalam
konteks sosialnya. Aspek ini diantara:
a)
Kemampuan
Berpikir Kreatif
b)
Kemampuan
Menulis Kreatif
c)
Sikap
Kreatif
3.
Jenis
Kelamin
BAB II
Kreativitas dan Synectics dalam Praktik Pembelajaran
A.
Kreativitas
Plukers, et al (2004) melakukan kajian yang mendalam dari berbagai
literatur tentang kreativitas dan menyimpulkan bahwa kreativitas dan
menyimpulkan bahwa kreativitas adalah interaksi antara sikap, proses, dan
lingkungan dimana seseorang atau sekelompok orang menghasilkan suatu karya yang
dinilai baru berguna dan konteks sosialnya.
Pendapat lain menyatakan bahwa definisi kreativitas dapat
dikategorikan pada dua kelompok, yaitu 1) yang berorientasi pada kemapuan dan
2) yang berorientasi pada produk.
B.
Pengukuran
Kreativitas
Cropley
& Cropley menjelaskan adanya tiga jenis tes kreativitas, yaitu:
1.
Tes
yang mengukur aspek proses kreatif
2.
Tes
yang mengukur karakteristikkepribadian kreatif
3.
Tes
yang mengukur aspek produk kreatif
Adapun Munandar mengajukan cara pengukuran suatu karangan atau
tulisan kreatif sebagai berikut:
1.
Aspek
kelancaran dalam berpikir (fluency)
2.
Aspek
keluwesan dalam berpikir (flexibility)
3.
Aspek
Orisinalitas mengacu pada keunikan isi dan gaya
C.
Model
Pengembangan Kreativitas
Pengembangan
kreativitas dalam konteks pendidikan di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai
cara, Amabile 1996 mengajukan tiga cara untuk mengembangkannya, yaitu:
1.
Pengembangan
kreativitas melalui mata pelajaran tertentu misalnya pengembangan kreativitas
menullis dikembangkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia
2.
Pengembangan
kreatvitas dilakukan dengan cara melakukan pelatihan kognitif berupa teknik
peningkatan befikir kreatif yang diberika di luar jam sekolah
3.
Pengembangan
kreativiatas dengan cara mendorong atau menciptakan suasana yang memungkinkan
muncul perilaku kreatif. Pada cara ini kreativitas tidak diajarkan secara
langsung karena iti yang dapat dilakukan adalah mencari stimulator untuk
memunculkan dan mempertahankan motivasi intrinsik siswa Yng pada gilirannya
akan memunculkan sikap dan perilaku kreatif
D.
Synectics
Synectics adalah salah satu jenis kegiatan yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan kreativitas. Dalam dunia keilmuwan, synectics biasanya berhubungan dengan kreativitas dan
pemecahan masalah, selain iyu juga berhubungan dengan dinamika kelompok dalam
dunia industri.
E.
Penerapan
Synectics dalam Pembelajaran
Pada penelitian ini ada tiga analogi yang digunakan yaitu:
1.
Analogi
Lnagsung
2.
Analogi
Personal
3.
Analogi
Compressed Conflict
F.
Pengembangan
Kreativitas Melalui Synectics
Synectics diduga efektif dalam mengembangkan kreativita, baik dalam
bentuk kemampuan berfikir kreatif maupun kemampuan menulis kreatif karena dlam
kegiatan synectics , siswa mempunyai kesempatan untuk melakukan kegiatan
analogi yang sangat erat kaitannya dengan kreativitas.
G.
Bepikir
dan Menullid Kreatif
Ada dua cara manusia mengungkapkan suatu gagasan atau ide yang ada
dalam pikiran, cara pertama dapat dilakukan dalam bentuk lisan misalnya
bercerita, berpidato, membaca puisi, dan lain sebagainya, cara yang lain adalah
berupa ungkapan dalam bentuk tulisan.
H.
Sikap
dan Kreativitas
Banyak aspek yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat kreativitas
seseorang diantaranya, adalah faktor kepribadian. Kepribadian kreatif diartikan
sebagai karakteristik kepribadaian seseorang baik berupa sikap, sifat, minat
dan ciri-ciri lain yang bersifat non-kognitif dan menjadi ciri khusus
orang-orang yang kreatif.
BAB III
Kegiatan
Synectics dalam Pengembangan Kreativitas: Rancangan Eksperimen
A.
Rancangan
dan Prosedur Penelitian
Ada tiga tahapan yang dilakukan dalam mrlakukan sebuah Eksperimen.
Ketiga tahapan tersebut adalah:
1.
Tahap
Persisapan
2.
Tahap
Pelaksanaan
3.
Tahap
Akhir
B.
Identifikasi
Variabel
Identifikasi variabel diberikan untuk memudahkan pemahaman tentang
status variabel yang dikaji, adapun identifikasi variabel pada penelitian ini
adalah:
1.
Variabel
Bebas
2.
Variabel
Terikat
3.
Variabel
Kovariat
C.
Tempat
dan Subjek Penelitian
Penelitian
ini dilaksnakan di sekolah alam MTs Surya Buana yang merupakan salah satu
sekolah di bawah naungan Departemen Agama dikota Malang. Pemilihan tempat
sebagia lokasi penelitian karena sekolah ini mengembangkan konsep yang
pembelajarannya mengembangkan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) suasana
belajar harus berada dalam suasana yang menyenangkan; 2) sekolah adalah rumah
bagi siswa; 3) siswa adalah subjek dalam proses pembelajaran; 4) kebahagiaan
anak adalah landasan seluruh program; 5) metode pengajaran harus bervariasi; 6)
penghargaan terhadap kemajemukan kemampuan siswa.
D.
Instrumen
Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dilakukan dengan tiga cara:
1)
Kemampuan
berpikir kreatif yang diukur dengan tes berpikir kreatif dari Torrence
2)
Kemampuan
menulis kreatif yang dinilai rater berdasakan kriteria produk kreatif yang
dikembangkan Bassemer
3)
Karkateristik
sikap kreatif yang diukur dengan skala psikologi yang disusun penulis
berdasarkan teori yang dikembangkan Sternberg dan Lubart
E.
Pemberian
Perlakuan
F.
Analisi
Data
Sebelum
di lakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan empat uji asumsi sebagai
prasyarat analisis yaitu:
1.
Uji
Normalitas
2.
Uji
Homogenitas varians
3.
Uji
Linearitas
Beberapa Variabel yang digunakan
dalam analisis ini dijelaskan sebagai berikut:
1.
Variabe
bebas atau variabel eksperimental
2.
Variabel
kovariat biasa
3.
Variabel
terikat
BAB IV
Efektivitas
Rancangan Model Pengembangan Kreativitas: Hasil Uji dan Analisis
A.
Hasil
Uji Prasyarat Analisis
Uji prasayarat analisis dalam penelitian ini dilakukan sebanyak
empat jenis yaitu:
a.
Uji
normalitas sebaran
b.
Uji
homogenitas varians
c.
Uji
linetaritas
B.
Hasil
Analisis Deskripstif
Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang
variabel terikat (kemampuan berpikir kreatif dan menulis kreatif) dan variabel
kovariat (sikap kreatif). Adapun bebrapa hasil analisin Deskriptif diantaranya:
a.
Deskriptif
kemampuan berpikir kreatif
b.
Deskriptif
kemampuan menulis kreatif
c.
Deskriptif
sikap kreatif
C.
Hasil
Uji Hipotesis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji tiga hipotesis yang menyatakan
bahwa 1) kegiatan synectics efektf dalam mengembangkan kemampuan berpikir
kreatif; 2) kegiatan synectics efektif dalam mengembangkan kemampuan menulis
kratif; 3) terdapat hubungan antara kemampuan berpikir kreatif dengan kemampuan
menulis kreatif.
D.
Hasil
analisis Tambahan
Analisis tambahan yang diuji dalam penelitian ini mengenai pengarus
jenis kelamin terhadap kemampuan berpikir dan menulis kreatif. Berikut hasil
analisis perbedaan jenis kelamin:
a.
Hasil
analisis perbedaan jenis kelamin terhadap kemampuan berpikir kreatif ditemukan
nilai F=8.24 P=0,33 dengan nilai mean 107,08:114,75 artinya perbedaaan jenis
kelamin berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kemampuan berpikir kreatif,
perempuan cenderung lebih tinggi tingkat kemampuannya dibanding laki-laki
b.
Hasil
analisis perbedaan jenis kelamin terhadap kemampuan menulis kreatif ditemukan
nilai Chi-square sebesar 5,742 P=0,017 dengan nilai mean 21.08:31,34 artinya
perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kemampuan menulis
kreatif, perempuan cenderung lebih tinggi tingkat kemampuannya dibanding
laki-laki.
BAB V
Model
Pengembangan Kreativitas Melalui Kegiatan Synectics: Temuan Penelitian
A.
Kegiatan
Synectics dan Kemampuan Berpikir Kreatif
Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaaan tingkat kemampuan
berpikir kreatif antara kelompok perlakuan dengan kelompok pembanding, hal ini
berarti bahwa kegiatan synectics efektif dalam mengembangkan kemampuan
berpikir kreatif.
Joyce & Weil menjelaskan bahwa tujuan kegiatan synectics dengan
menggunakan analogi adalah untuk mengembangkan struktur berpikir siswa sehingga
mereka mampu memandang sesuatu yang dikenal dari prespektif baru dan mampu
mengembangkan imajinasi secara bebas sampai diperoleh adanya halaman baru.
Ada banyak faktor yang berhubungan dengan kemampuan berfikri
kreatif, dari beberapa penelitian para ahli mengemukakan bahwa kebiasaaan
membaca lebih efektif dibanding menonton televisi dalam mengembangkan kemampuan
berfikir kreatif anak.
B.
Kegiatan
Synectics dan Kemampuan Menulis Kreatif
Hasil analisis menegmukakan adanya perbedaaan tingkat kemampuan
menulis kreatif antara subjek yang
diberi perlakuan kegiatan synectics dengan subjek pembanding. Hal ini berarti
bahwa kegiatan synectics efektif dalam mengembangkan kemampuan menullis kreatif
yang diukur dengan menulis karangan berupa cerita pendek.
C.
Hubungan
Kemampuan Beroikir Kreatif dan Menulis Kreatif
Hasil analisis menemukan adanya pengaruh antara kemampuan berpikir
kreatif dengan kemampuan menulis kreatif. Artinya, semakin tinggi tingkat
kemampuan menulis kreatif seseorang, maka aka. semakin tinggi pula tingkat
kemampuan berpikir kreatif seseorang. Sebaliknnya, jika semakin rendah
kemampuan berfikir kreatif maka akan
semakin rendah pula kemampuan menulis kreatifnya.
D.
Jenis
Kelamin dan Kreativitas
Hasil
analisis tentang perbedaan jenis kelamin terhadap kreativitas menyatakan bahwa
perempuan cenderung lebih tinggi tingkat kemampuannya dlam berpikir dan menulis
kreatif dibanding dengan laki-laki dengan perbandingannya mean 114,75:107,08
untuk kemampuan berpikir kreatif dan 31,31:21,09 untuk kemampuan menulis
kreatif.
BAB VI
Implikasi Kegiatan Synectics dalam Pengembangan Kreativitas
A.
Implikasi
Temuan Penelitian dalam Pengembangan Kreativitas
Kesimpulan
umun dari hasil penelitian ini adlaah pembelajaran synectics sebagai
salah satu model pembeljaran yang dikategorikan sebagai model active
learning ternyata mamou mengembangkan kreativitas baik dalam bentuk
kemampuan berpikir kreatif maupun dalam bentuk kemmapuan menulis kraetif,
karena itu synectics dapat dijafikan sebagai pembelajaran alternatif
dalam upaya pengembangan kreativitas siswa.
Selain
itu ditemukan hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan
kemampuan menulis kreatif. Artinya, upaya untuk mengembangkan kemampuan siswa
dalam menulis kratif mesti dilakukan sejalan dengan pengembangan kemampuan
siswa dalam berpikir kreatif.
B.
Beberapa
Saran tentang Pengembangan Kreativitas
Saran
yang diajukan sehubungan dengan hasil yang diperoleh pada penelitian ini
diantaranya adalah:
1.
Bagi
Praktisi Pendidikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kegiatan synectics dalam mengembangkan kemampuan berpikir dan menullis kreatif.
2.
Bagi
peneliti Selanjutnya
a.
Desain
penelitian
b.
Instrumen
pengukuran sikap kreatif
c.
Sunjek
penelitian
d.
Pengukuran
kemampuan menulis kreatif dengan cara menulis cerita pendek
§ Kelebihan Buku:
1)
Buku
ini dapat menjadi sebuah referensi bagi pendidik ataupun calon pendidik dalam
mengajar anak didik dalam mengembangkan model pembelajaran
2)
Mudah
dimengerti karena penyampaian materi dari buku menggunakan bahasa yang baku
serta penyampaian lebih jelas
3)
Penggunaan
bahasa yang langsung mengarah pada pemahaman jadi memudahkan pembaca untuk
mengambil kesimpulan
4)
Sampul
buku menarik sehingga dapat menarik pembaca untuk mengetahui isinya
5)
Disertai
lampiran yang menjelaskan beberapa kegiatan synectics
Tidak ada komentar:
Posting Komentar